Legend of Fuyao Episode 9 Perjalanan ke Kota Kun

Legend of Fuyao Episode 9 Perjalanan ke Kota Kun. Fuyao dan Xuanyuan Min berhasil keluar dari Gunung Jiwa Mistis. Xuanyuan Min memegang tangan Fuyao, Fuyao marah mengira Xuanyuan Min akan mengambil keuntungan darinya. Ternyata Xuanyuan Min sedang mentralisir keadaan Fuyao, Fuyaopun dengan datar mengucapkan terimakasih.

Tak lama kemudian Xiao Qi datang, Fuyao senang karena Xiao Qi juga berhasil keluar dari Gunung Jiwa Mistis. Rencana berikutnya Fuyao dan Xiao Qi akan pergi ke Ibukota Kun. Xuanyuan Min mengingatkan kepada mereka berdua bahwa perjalanan mereka nanti mungkin akan sulit dan penuh tantangan.

Fuyao mengerti dan mengatakan tidak ada jalan yang mudah. Xuanyuan Min mengatakan jaga diri baik-baik, kemudian dia memisahkan diri dari Fuyao dan Xiao Qi namun meninggalkan kuda dan uang untuk mereka berdua.

Fuyao dan Xiao Qi melanjutkan perjalanan menuju Ibukota Kun dan melewati sebuah hutan, kemudian mereka mendegarkan suara aneh datang dari suatu tempat. Fuyao pergi untuk periksa suara tersebut, Fuyao masuk kedalam ilusi.

Ada suara yang mengajak Fuyao untuk menjadi pelayannya, Fuyao mengejar suara tersebut. Muncul bayangan Paman Zhou, Yan Jingchen dan yang terakhir muncul Xuanyuan Min yang menawarkan bantuan untuk keluar.

Fuyao hampir saja terjebak dalam ilusi untung berhasil diselamatkan oleh seorang Pria gagah yang sedang menunggangi kuda.

Sementara itu di Perguruan Jiwa Mistis, Pernikahan Yan Jingchen dan Pei Yuan telah berlangsung. Yan Lie mengingatkan Yan Jingchen untuk tidak lemah dan mengecewakan.

Yan Lie paham kalau Pei Yuan sekarang sudah semakin kejam, dan kedepannya bisa menimbulkan kesulitan untuk Yan Jingchen. Yan Lie kemudian mengingatkan Yan Jingchen tentang Bubuk Pemecah Jiwa yang tidak jadi diberikan kepada Fuyao.

Yan Lie mengatakan kepada Yan Jingchen apabila posisinya sudah stabil dan Pei Yuan sudah tidak berguna lagi segera bunuh Pei Yuan degan Bubuk Pemecah Jiwa. Pei Yuan menguping pembicaraan mereka dan menjadi kaget karenanya.

Sementara itu didalam hutan, Fuyao dan Xiao Qi bermalam bersama dengan rombongan Pasukan. Xiao Qi mengatakan mungkin kabut tebal dan udara beracun yang berasal dari rawa menyebabkan Fuyao mengalami ilusi, untung berhasil diselamatkan.

Kemudian Jendral Ji datang dan membawakan makanan. Jendral Ji menawarkan untuk ikut bersama mereka selama beberapa hari, nanti kalau sudah keluar hutan baru memutuskan.

Fuyao kemudian bertanya siapa nama Jendral yang menyelamatkannya tadi?. Jendral Ji tidak mau mengatakan namanya, Fuyao kemudian mengucapkan terimakasih dan jendral Ji segera kembali ke tempatnya.

Fuyao memperhatikan Pria yang menyelamatkannya tadi, Pria tersebut wajahnya tampak dingin tanpa ekspresi. Xiao Qi mengatakan dia dapat informasi kalau Jendral tersebut bermarga Zhan dan merupakan keluarga kerajaan Tiansha, mungkin seorang Pangeran.

Fuyao tidak percaya, lalu Xiao Qi menunjukkan Lonceng yang tergantung di Pinggang Pria tersebut yang dinamakan Lonceng Penyerap Bumi yang merupakan pusaka Kerajaaan Tiansha.

Xiao Qi mengatakan dia mengetahui itu ketika berkelana di Dunia Persilatan dulu. Fuyao menjewer kuping Xiao Qi karena dianggap membual, lalu Xiao Qi pergi untuk buang air. Fuyao kemudian duduk diam sambil memperhatikan Pria Dingin tersebut dan tidak lama kemudian tertidur.

Lonceng Penyerap Bumi tiba-tiba hilang dan ternyata Xiao Qi juga hilang. Zhan Beiye kemudian menuduh Fuyao sebagai pencuri, Kemudian Fuyao menjadi tawanan dalam perjalanan menuju ke Kota Kun.

Xuanyuan Min sedang minum di sebuah kedai, ketika sekelompok Prajurit datang dikedai itu. Prajurit tersebut bertanya kepada pemilik Kedai apakah melihat seorang Pria dengan baju Putih dan Hiasan kepala emas?

Pemilik kedai kemudian bertanya kepada Xuanyuan Min “Pelanggan apakah kau melihat orang itu?”. Xuanyuan Min tidak menjawab, kemudian pemilik kedai mengatakan kepada Prajurit tersebut “oh, dia menuju kesana”.

Prajuritpun pergi menuju arah yang ditunjukkan oleh pemilik kedai. Ketika Prajurit sudah pergi, Pemilik kedai berkata kepada Xuanyuan Min “Pelanggan, 2 keping tembaga untuk tehnya”.

Spontan Xuanyuan Min menjewer pemilik kedai tersebut dan berkata “Kamu semakin pintar bersandiwara”. Pemilik kedai yang ternyata adalah Jiang Feng tersebut kesakitan sambil menjawab “Kan aku belajar darimu”.

Xuanyuan Min kemudian bertanya kepada Jiang Feng mengenai informasi yang dia dapatkan. Jiang Feng kemudian menyampaikan bahwa atap yang menghalangi ibukota Kun dari bencana tidak akan bertahan lama, sepertinya Raja Xuanyuan Ren hidupnya tidak akan lama lagi.

Jiang Feng juga mengatakan bahwa Qi Zhen menyebar orang untuk mencari Xuanyuan Min dan membuat pengumuman untuk mencari seorang wanita yang kabur dari Perguruan Jiwa Mistis. Xuanyuan Min tersenyum sambil bergumam “Gadis itu benar-benar sesuatu”.

Xuanyuan Min dan Jiang Feng kemudian bergegas menuju Ibukota Kun untuk mengurusi masalah yang lebih serius lagi.

Sementara itu Rombongan Pangeran Ganas Zhan Beiye telah tiba didekat Ibu Kota Kun. Fuyao ikut rombongan sebagai tawanan dengan kedua tangannya diikat. Setelah berhenti, seorang prajurit bertanya kepada Zhan Beiye bagaimana dengan wanita ini (Fuyao)?

Zhan Beiye kemudian melepaskan ikatan Fuyao. Fuyao berkata “Bagaimana, sekarang kamu percaya kan kalau aku bukan pencuri?”. Zhan Beiye menjawab “aku hanya tidak suka menyiksa wanita”. Fuyao tersenyum dan berkata “kamu hanya takut aku kabur jika lepas dari pengawasanmu”.

Kemudian Zhan Beiye menerima sebuah pesan yang dibawa burung elang. Setelah membaca surat tersebut Zhan Beiye memutuskan untuk segera berangkat, karena yang dibelakang semakin dekat. Ji Yu bertanya lagi “Bagaimana dengan wanita ini?”.

Zhan Beiye mengatakan “bawa wanita itu kesini”. Ketika Fuyao sudah dekat, Zhan Beiye langsung menarik Fuyao keatas Kuda dan meletakkan Fuyao didepannya.